Munajat Tobat Orang Gila

Allah. Allah. Allah. Aku berlari membelah belantara kota,
lalu lantang berkata: "Kini kulihat wajah Allah di mana-mana!"
Namun, mereka murka. Mereka melempari aku dengan batu.
Kulihat wajah kebencian menyala seperti neraka!
Maka mereka caci aku: "Orang gila!" Namun, aku tidak gila.
Aku cuma ingin membukakan mata hati mereka, dengan kenyataan Yang Maha Nyata,
ya, inilah kenyataan yang lebih dekat dari urat leher mereka,
tetapi sayang hati mereka telah buta.
Allah. Allah. Allah. Aku berlari ke tengah masjid,
tetapi aku hanya bertemu orang-orang sakit.
Mereka berdiri dan rukuk, sujud dan duduk: tidak dengan hati yang tawadhu?
Apakah sholat mereka hanya dengan raga: tidak dengan jiwa?
Aku melihat luka! Aku berteriak sekerasnya: "Ini rumah berhala!"
Merasa terhina: mereka murka.
Mereka caci aku kafir dan babi.
Mereka lempari aku dengan kitab suci.
Mereka sepak aku keluar jendela, tetapi sejuta pintu maafku terbuka.
Allah. Allah. Allah. Dalam keresahan aku kembali berlari,
mencari kebenaran di antara gedung pendidikan,
ruang kantoran, pasar swalayan, warung pinggir jalan, taman hiburan,
namun aku selalu merasa kesepian.
Aku lapar dan pergi ke rumah makan.
Namun, aku hanya melihat orang yang saling memakan: karena makanan.
Ya! Kini aku melihat berhala di mana-mana.
Mereka bekerja setengah mati lantaran berhala.
Mereka frustasi karena berhala.
mereka berduka, mereka menangis, mereka terluka,
namun mengapa mereka masih saja percaya kepada berhala?
Ya! Mereka telah jadi budak dari benda yang mereka cipta.
Ya, Allah, mereka sebut aku orang gila
karena aku menolak mengakui benda sebagai tuhan kedua,
karena aku menolak aturan-aturan hampa,
karena aku menolak membenci sesama manusia,
karena aku menolak menjilat perut penguasa,
karena aku menolak jadi hewan pemangsa,
karena aku menolak menindas kaum lemah yang terhina,
sebab aku percaya hanya Engkaulah Yang Maha Adil dan Maha Kaya!
Ya, Allah, biarlah mereka sebut aku orang gila,
namun aku percaya, dalam Indah CintaMu Yang Maha Pesona: akulah manusia!